Kamar seluas delapan meter persegi dengan jendela sangat kecil itu disewakan dengan harga Rp2,1 juta per bulan.

Rumah tersebut tampak sederhana dengan dinding bambu dan atap yang terbuat daun kirai serta berlantaikan papan.

Kotoran berwarna cokelat yang memenuhi hampir seluruh bagian rumah, dari tingkat bawah hingga atas itu adalah najis kucing.

Selain pemilik menanggung kerusakan, rumah kontrakannya ditinggal dalam kondisi mengenaskan.

Bukan hanya kipas angin gantung yang kotor dan berdebu, kondisi di seluruh area rumah kontrakan itu jauh lebih buruk.

Kamarina Komeng mengunggah penampakan kondisi rumah yang mengenaskan mulai dari ruang tamu, dapur sampai kamar tidur.

Pemilik trauma melihat rumah yang disewakan jadi tempat sampah dan bau pesing. Dia juga menemukan tiga ular boa raksasa, tapi dua lainnya sudah mati.

Para tetangga bilang rumah itu malah jadi pos buat nongkrong para pekerja asing.

Sayangnya tidak semua pasangan suami istri mampu membeli rumah sendiri. Karena itu menyewa rumah menjadi jalan satu-satunya.

Lantai kotor dan penuh sampah, termasuk pembalut dan celana dalam.